Mental anak rusak akibat pola asuh orang tua seringkali menjadi perhatian utama bagi para ahli psikologi dan orang tua. Kesejahteraan emosional anak sangat penting untuk perkembangan mereka di masa depan. Sayangnya, tidak semua orang tua menyadari betapa pentingnya mendukung kesejahteraan emosional anak dalam pola asuh mereka.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Shefali Tsabary, seorang psikolog klinis dan penulis buku terkenal “The Conscious Parent”, pola asuh yang tidak mendukung kesejahteraan emosional anak dapat berdampak besar pada kesehatan mental mereka. Dr. Tsabary menekankan pentingnya orang tua untuk memahami dan mendukung kebutuhan emosional anak mereka.
Salah satu contoh pola asuh yang dapat merusak kesejahteraan emosional anak adalah ketidakpedulian terhadap perasaan dan emosi anak. Menurut Dr. Tsabary, “Ketika seorang anak merasa bahwa perasaannya diabaikan atau tidak dihargai oleh orang tuanya, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan mental mereka.”
Tidak hanya itu, tekanan yang berlebihan dan kontrol yang ketat dari orang tua juga dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional anak. Menurut Dr. Dan Siegel, seorang ahli psikiatri dan penulis buku “Parenting from the Inside Out”, “Anak yang terus-menerus ditekan dan dikontrol oleh orang tuanya cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.”
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mendukung kesejahteraan emosional anak dalam pola asuh mereka. Mendengarkan dengan empati, memberikan dukungan dan penghargaan terhadap perasaan anak, serta memberikan kebebasan dan ruang untuk berekspresi merupakan langkah-langkah penting dalam mendukung kesejahteraan emosional anak.
Dalam sebuah wawancara dengan Psychology Today, Dr. Tsabary menegaskan, “Orang tua perlu menyadari bahwa kesejahteraan emosional anak merupakan kunci utama untuk perkembangan anak yang sehat secara keseluruhan. Jadi, mari kita bersama-sama mendukung kesejahteraan emosional anak dalam pola asuh kita, demi masa depan yang lebih baik bagi mereka.”