Penyakit mental pada anak seringkali masih menjadi tabu di masyarakat. Banyak orang yang masih belum paham benar mengenai mitos dan fakta seputar penyakit mental pada anak. Sebagai orang tua, kita perlu memahami hal-hal ini agar dapat memberikan dukungan yang tepat kepada anak yang mengalami masalah kesehatan mental.
Salah satu mitos yang sering muncul adalah bahwa penyakit mental pada anak hanya terjadi karena faktor genetik. Padahal, faktanya, penyakit mental pada anak dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti lingkungan, trauma, atau ketidakseimbangan kimia dalam otak. Menurut dr. Dian Sastrowardoyo, seorang psikiater anak, “Penyakit mental pada anak bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya genetik.”
Selain itu, ada juga mitos bahwa penyakit mental pada anak hanya terjadi pada remaja. Padahal, fakta menunjukkan bahwa penyakit mental dapat muncul sejak usia dini. Prof. dr. Maria Ulfah, seorang pakar kesehatan anak, mengatakan, “Penyakit mental pada anak bisa terjadi pada usia berapa pun, bahkan sejak bayi.”
Mitos lainnya adalah bahwa penyakit mental pada anak hanya dapat diobati dengan obat-obatan. Padahal, terapi psikologis dan dukungan keluarga juga sangat penting dalam mengatasi penyakit mental pada anak. Menurut dr. Ananda Siregar, seorang psikolog anak, “Obat-obatan hanya salah satu bagian dari pengobatan penyakit mental pada anak. Terapi psikologis dan dukungan keluarga juga memiliki peran yang sangat penting.”
Dalam penanganan penyakit mental pada anak, penting bagi orang tua untuk tidak hanya fokus pada gejala fisik, tetapi juga memperhatikan kesehatan mental anak. Menurut dr. Budi Santoso, seorang ahli psikiatri anak, “Kesehatan mental anak harus menjadi prioritas utama bagi orang tua. Dengan pemahaman yang tepat mengenai mitos dan fakta seputar penyakit mental pada anak, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada mereka.”